Di Taizé Kenaikan Yesus Kristus dirayakan bersama dengan lebih dari 4000 pendatang dari berbagai negara, termasuk mereka yang datang dari Swedia utara. Dalam pertemuan dengan kaum muda, Bruder Alois mengatakan, "Di sini, melalui doa, kita merasakan kebahagiaan saat bersama dengan orang lain. Bernyanyi bersama membangkitkan semangat doa dalam diri kita dan menyatukan kita dalam persekutuan tunggal. "
Saat membicarakan tentang pentingnya kepercayaan antara sesama, Bruder Alois menceritakan tentang kunjungan salah seorang bruder ke Tunisia: "Orang-orang di Tunisia mengatakan kepadanya tentang betapa pentingnya bagi mereka untuk mengetahui bahwa ada banyak negara di dunia yang memperhatikan dan mendukung mereka."
Minggu berikutnya diawali dengan 300 pendatang, tetapi gereja kembali penuh pada akhir pekan menjelang Pentakosta. Pada Sabtu malam, seorang bruder dari Jerman menyatakan kaul kekalnya dalam komunitas Taizé. Keesokan paginya, Ekaristi untuk Pentakosta dimulai dengan paduan suara dari Republik Demokratik Kongo.
Di Taizé, kehadiran kelompok relawan memberikan dukungan penting dalam menyambut orang-orang yang datang untuk pertemuan internasional. Orang-orang muda yang menghabiskan waktu lebih lama di Taizé ini berusia antara 18 dan 28 tahun. Mereka mengerjakan tugas-tugas praktis yang dibutuhkan untuk pertemuan kaum muda. Namun, bagi mereka, tinggal sebagai relawan adalah kesempatan untuk merenungkan langkah mereka selanjutnya dalam hidup melalui refleksi, doa bersama dalam komunitas dan berbagi dengan orang lain. Orang-orang muda yang tinggal untuk beberapa minggu, beberapa bulan atau bahkan setahun, tidak hanya datang dari Eropa tetapi juga dari Afrika, Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan dan kepulauan Pasifik.
Beberapa hari setelah Paskah, seorang bruder dari Taizé mengunjungi sejumlah kota di Ukraina.
Dia memikirkan pertemuan musim panas di Taizé yang akan dihadiri oleh banyak kaum muda dari Ukraina. Berikut adalah beberapa kabar dari kunjungannya. "Tahap pertama kunjungan saya adalah ke salah satu dari dua kota besar di bagian timur Ukraina, Kharkov. Selama beberapa waktu, persahabatan yang indah mempersatukan umat Kristen dari berbagai denominasi. Di salah satu universitas, seorang dosen filsafat Ortodoks mengadakan pertemuan untuk membahas tentang kehidupan komunitas dan pertemuan kaum muda. Saat di Kharkov, kami melakukan kunjungan ke kota lain di negara itu yang awalnya tidak direncanakan: sebuah tanda bahwa umat Kristen dari Timur dan Barat mengenal satu sama lain dan, dari waktu ke waktu, menciptakan jalinan persahabatan. … "
Salah satu bruder Taizé yang tinggal di Brasil, baru saja mengunjungi Haiti selama tiga bulan: "Air di Karibia menyapu bersih pulau ini sehingga lereng dari rangkaian pegunungan tidak lagi memiliki pohon dan dataran menjadi sulit dijangkau. Tiga puluh atau empat puluh tahun lalu, Miragoâne, kota administrasi dengan 50.000 penduduk adalah tempat terbaik dari negeri ini. Namun saat ini, akibat kekurangan air yang berkepanjangan, pemadaman listrik, sampah dan kurangnya disiplin, membuat mereka membutuhkan bantuan kemanusiaan yang datang dengan perahu atau truk. Dataran di pantai menjadi berbatu dan naik dengan cepat. Hanya kambing-kambing yang tahu bagaimana mengambil keuntungan dari semua itu bahwa kota itu menolak pembaharuan.... "
Seorang bruder yang sering mengunjungi Timor Leste menceritakan tentang kunjungannya ke sana pada bulan Mei 2011: "’Ada harapan besar untuk masa depan, namun sekarang kita harus melewati situasi saat ini,” kata seorang teman yang saya temui saat tiba di Dili. "Ada harapan besar untuk masa depan. ..." Saya pergi mengunjungi komisi kepemudaan keuskupan di Dili. Tempatnya sangat kecil dan sempit dan Anda mungkin memiliki kesan bahwa mereka hanya berkemah di sana. Namun Jessica, seorang pekerja di sana, menyambut saya dan berkata dengan keyakinan besar, ’Selamat datang di kantor kami. Tempatnya sederhana tetapi penuh dengan sukacita, harapan dan cinta kasih.’ Ada begitu banyak keyakinan dalam ucapannya yang membuat Anda merasa kagum saat melihat tempat itu...." .
Dewan Gereja Dunia menyelenggarakan Pertemuan Perdamaian Ekumenis Internasional di Kingston, Jamaika, pada tanggal 17-25 Mei untuk merayakan pencapaian Dasawarsa dalam Mengatasi Kekerasan yang dimulai pada tahun 2001. Taizé diwakili oleh Ana, seorang ibu keluarga muda, dari Sarajevo. Dia menulis, "1.000 peserta, lebih dari 100 negara yang berasal dari gereja dan organisasi yang berbeda, membuat komitmen untuk melakukan tindakan tanpa-kekerasan, perdamaian dan keadilan. Pertemuan ini berlangsung di tempat yang indah, dengan sejarah yang kuat dan juga memilukan. Saya akan selalu mengingat keramahan orang-orang Jamaika sekalipun tidak ada begitu banyak sumber yang dapat dibagikan.... Kesimpulan dari pertemuan ini adalah bahwa pekerjaan kita baru saja dimulai dan harus terus dilanjutkan di komunitas lokal dan organisasi kita. Kita telah menerima dorongan dan harapan besar dalam menciptakan perdamaian di sekitar kita."
Doa dengan Komunitas Taizé
Di Madrid, komunitas Taizé akan hadir di "Basilika Spanyol-Amerika Merced", dekat “Paseo de la Castellana”. (General Moscardo Street, 23, Métro : Nuevos Ministerios):
Pada tanggal tanggal 15-20 Agustus, para bruder akan berdoa dan menyambut mereka yang datang.
Jadwal Doa
Senin, 15 Agustus: 16:00, 18:00, 20:00, 21:30
Selasa, 16: 10:00, 12:00, 16:00, 18:00, 21:30
Rabu, 17: pm 14:30, 16:00, 18:00, 21:30
Kamis, 18: 14:30, 16:30, 22:00
Jumat, 19: 14:30, 16:30
Akan ada yang menyambut secara berkelanjutan di antara waktu doa.
Di Taizé sebelum atau sesudah WYD
Taizé akan menyambut kaum muda dalam perjalanan mereka ke WYD atau beberapa hari setelah berlangsungnya acara. Kelompok yang tinggal di Taizé akan mengikuti doa tiga kali sehari, pendalaman Alkitab yang dipimpin oleh bruder dan berbagi pengalaman bersama dengan pemuda lainnya dalam kelompok kecil. Rincian program, akomodasi, dan biaya.
Roh Kudus, Roh cinta-kasih, disadari atau tidak Engkau tinggal di kedalaman setiap umat manusia. Kami ingin merasakan kehadiranMu untuk menemukan kedamaian di dalam hati kami. Berikanlah penghiburan bagi mereka yang menderita di seluruh dunia. Buatlah kami mampu untuk mengupayakan perdamaian di mana ada pertentangan atau perpecahan. Di dalam Engkau, Roh Kudus, kami berharap.