Sejak dua minggu, palungan di luar Gereja Rekonsiliasi menunjukkan kepada pengunjung bahwa masa Adven telah dimulai! Hal ini terlihat jelas di Taizé dengan mazmur tanggapan dan lagu pujian yang digunakan selama doa bersama, demikian juga dengan bacaan Alkitab pada doa pagi, diambil dari kitab Nabi Yesaya.
Selama tiga hari, sekelompok mahasiswa dari Institut Ekumenis Bossey mengunjungi Taizé disertai pemimpin lembaga, imam Ortodoks Rumania Ion Sauca. Hari Minggu, api dari Betlehem telah sampai di Taizé yang dibawa oleh sekelompok Pramuka ke seluruh wilayah menjelang Natal. Pada hari yang sama, Ekaristi dirayakan oleh Bapa Maroun dari Lebanon, dengan diakon yang berdoa dan bernyanyi dalam bahasa Aram, bahasa Yesus.
Sepanjang masa Adven ini juga masa penantian yang lain, yang semakin jelas sedikit demi sedikit yaitu pertemuan Eropa. Jika sebagian besar persiapan telah dilakukan di Berlin, persiapan yang dilakukan di Taizé juga semakin baik, termasuk dekorasi ruang doa dan persiapan selebaran untuk pertemuan. Kemudian, pada malam Natal, saatnya untuk menuju ke Berlin.
Beberapa kaum muda yang tinggal lama di Taizé telah dikirim dalam beberapa pekan terakhir untuk kunjungan ke berbagai negara: Perancis, Jerman, Inggris, Portugal, Belanda, Polandia, Lithuania. Di antara mereka, Daniel dari Slovakia dan Lorenz dari Jerman telah menulis pengalaman mereka sekembalinya dari Rotterdam: "Tepatnya satu tahun lalu, tim persiapan untuk pertemuan Eropa aktif mencari keluarga yang akan menjadi tuan rumah untuk puluhan ribu anak muda yang bersiap untuk berangkat ke Rotterdam ... "
30.000 orang muda akan berkumpul di Berlin dari tanggal 28 Desember hingga 1 Januari untuk "ziarah iman" ke-34 yang dipimpin oleh Komunitas Taizé. Disambut oleh gereja-gereja dan penduduk Berlin, kaum muda yang datang dari seluruh Eropa dan benua lainnya akan mencari momentum menuju solidaritas yang baru.
Pada bulan November seorang bruder telah melewatkan beberapa waktu di Jepang. Keseharian disana ditandai dengan kunjungan ke daerah yang terkena gempa di Jepang pada tanggal 11 Maret 2011 dan tiga tsunami setelahnya. Kunjungan-kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menjadi tanda persekutuan dan solidaritas, karena di banyak tempat yang dikunjungi terdapat teman-teman dan sahabat komunitas, korban atau terlibat sebagai relawan.
Seorang bruder baru saja kembali dari Moskow setelah mengunjungi paroki-paroki Ortodoks. Ia menceritakan kehidupan dari enam paroki yang telah menyambut 250 peziarah muda yang dipandu oleh Taizé selama Pekan Suci dan Paskah tahun ini. Banyak orang berbicara tentang sukacita yang membekas setelah menyambut para peziarah, mereka juga mengatakan betapa pentingnya bagi mereka untuk menemukan ketertarikan kaum muda Eropa atas tradisi Ortodoks dan budaya Rusia. Selain itu, ada juga pertemuan dengan kaum muda Rusia yang akan menghadiri pertemuan di Berlin. Sekitar 70 orang kaum muda diharapkan akan datang dari Moskow, dengan kelompok lain yang datang dari St Petersburg, Tula dan Kaliningrad. Kaum muda lain telah mulai bersiap-siap untuk datang ke Taizé pada musim panas yang akan datang.
Seorang bruder dari Taizé telah melewati lima belas hari di Tanah Suci dan Lebanon, dari tanggal 21 November hingga tanggal 6 Desember: "Saya tiba di malam hari dan kemudian tidur beberapa jam di komunitas Fransiskan yang menyambut di Jaffa, hanya beberapa meter dari tempat Rasul Petrus mendapat penglihatan (Kis 10, 9-16) pada saat ia tinggal di rumah Simon penyamak kulit. Di sinilah tempat Gereja mulai mengerti akan panggilan atas universalitas. Tidaklah sulit untuk membayangkan Petrus di salah satu teras yang menghadap ke laut yang mengingatkan pada suatu visi yang luas dan universal.
Perjalanan pada hari yang sama menuju Nazaret. Sambutan yang sangat hangat di suatu keluarga Nazaret. Selama bertahun-tahun, seluruh keluarga telah mengunjungi Taizé: Ayah - sekarang sudah almarhum - ibu, tiga saudara laki-laki dan seorang saudara perempuan serta anak-anaknya. Kami berjumlah sekitar tiga puluh-an orang berkumpul di malam itu untuk berdoa dengan nyanyian Taizé di komunitas Little Brothers of Jesus ... "
Salah satu bruder yang akan mempersiapkan pertemuan di Chicago mengatakan: "Kami berharap untuk mempertemukan kaum muda dari latar belakang yang berbeda, dari denominasi Kristen yang berbeda, dan mungkin juga kaum muda yang umumnya tidak pergi ke gereja, tetapi mencari sesuatu yang lebih dalam dengan merasakan sebuah pengalaman persekutuan dengan Tuhan dalam doa dan kehidupan bersama dengan orang lain. Ada perbedaan besar di Amerika Utara, seringkali kelompok-kelompok yang berbeda saling hidup berdampingan, namun mereka tidak benar-benar mengenal satu sama lain. Kami berharap pertemuan ini akan menjadi momentum untuk menemukan bahwa kita semua dapat belajar banyak dari satu sama lain, bahwa kita dapat saling membantu untuk memperdalam iman kita dalam Kristus dan membuat dunia menjadi lebih manusiawi. ... "
Online, video dan informasi tentang Ziarah Iman di Chicago
Informasi tentang Ziarah Iman di Chicago dari 25-28 Mei, 2012 (Memorial Day Weekend).
Dua bruder ditemani oleh dua pemuda Kenya melewati waktu dari tanggal 08 hingga tanggal 20 November di Rwanda untuk sebuah tahapan baru menuju ziarah iman di bumi yang direncanakan akan diadakan di Kigali pada tanggal 14 hingga tanggal 18 November 2012.
Ini dilakukan dengan mengunjungi penanggungjawab gereja setempat dan perhimpunan kaum muda untuk menyampaikan persiapan pertemuan tahun depan serta membuat jadual pertemuan dengan kaum muda yang akan terlibat. Di satu sisi kami harus meminta bantuan untuk mempersiapkan pertemuan internasional yang besar dan ekumenis dan meyakinkan mereka yang menghadapi tantangan baru, yang mungkin merasa khawatir atau sedang menyatukan berbagai strategi yang ditujukan untuk menjamin keberhasilan persiapan ...
Tuhan damai sejahtera kami, kami menyerahkan mereka yang tidak bisa melihat masa depan mereka, dimana harapan telah pudar. Roh Kudus-Mu membuat doa kami lebih kuat, dan kami ingin berjaga bagi mereka yang tidak sanggup lagi. Ya, juga dalam doa, kami mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Mu.