TAIZÉ

Spanyol

Pertemuan di Sevilla: Mei 2009

 
Pertemuan di Sevilla diselenggarakan dari tanggal 8 hingga 10 Mei 2009 yang menghimpunkan lebih dari 2000 kaum muda, diantaranya adalah beberapa ratus kaum muda yang datang dari Portugal. Beberapa dari para peserta yang ikut ambil bagian di dalamnya, termasuk Ignacio dari Sevila dan Marta dari Portugal, membagikan pengalaman mereka sebagai berikut:

"Menghayati apa yang tidak diharapkan sebelumnya"

JPEG - 22.3 ko

“Banyak di antara kami yang sejak lama memimpikan diselenggarakannya sebuah pertemuan yang dipandu oleh Taizé di Andalusia. Kami mendapat kesan bahwa pertemuan semacam ini dapat membantu kami dalam mencari dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan penting tentang arah yang akan dituju oleh pelayanan bagi kaum muda. Bagaimana kita dapat memperkuat rasa persekutuan dan persahabatan dalam persekutuan gereja-gereja? Bagaimana kita dapat memperbaharui diri sebagai Gereja supaya dapat melayani dengan lebih baik setiap insan yang tinggal di sekitar kita? Bagaimana kita dapat meninggalkan rasa putus asa dan kepenatan yang sering kali melumpuhkan kita? Dan yang terutama, bagaimana kita dapat meningkatkan pengharapan dan iman percaya kita kepada Allah?

Sekali lagi, Roh Kudus menuntun kami. Dengan bantuan dari perwakilan kaum muda diosis, yang telah bekerja dengan keras, satu tahapan ziarah iman di bumi menjadi sebuah kenyataan yang indah dan sangat bermanfaat.

JPEG - 16.5 ko

Bersama dengan lebih dari 2000 peserta dari beberapa diosis di Spanyol, termasuk Sevilla serta mereka yang datang dari Portugal, kami merenungkan bersama tantangan-tantangan yang terkait dengan pemberitaan tentang Kristus di saat-saat sekarang. Pada saat yang sama hal ini seiring dengan tekad kita ingin membangun dunia yang lebih adil dan diperdamaikan, di mana setiap orang menjalankan masing-masing tanggung jawabnya.

Sambutan yang kami terima di Sevilla dengan singkat dapat kami ungkapkan sebagai sambutan yang sederhana, menyenangkan dan murah hati. Di pusat penyambutan banyak keluarga, bahkan tanpa tahu apa itu Taizé, telah membuka lebar-lebar tidak hanya pintu rumah mereka namun juga pintu hati mereka.

JPEG - 23.9 ko

Sungguh sangat mengejutkan sekali melihat kesungguhan warga kota Sevilla mempersiapkan kelompok paduan suara dan nyanyian-nyanyian. Sebelumnya, sebagian besar dari mereka belum pernah mendengar, tidak pula mendengar sambil lalu, nyanyian-nyanyian dari Taizé. Namun mereka sudah melatihkannya sejak bulan januari yang lalu. Kelompok paduan suara dipimpin oleh seorang perempuan muda dari Portugal dan pada acara akhir pekan ini harmoni warga Semenanjung Iberia benar-benar terwujud. Perbedaan-perbedaan dilupakan dan yang ada adalah persahabatan yang membuat acara-acara doa menjadi indah.

Kardinal Amigo dan Bruder Alois mampu memandu pertemuan tersebut sesuai arah yang dimaksud, yaitu mengundang para peserta untuk memusatkan perhatian pada Kristus yang Bangkit, untuk berdoa dengan Kitab Suci serta untuk menghayati pengalaman hidup dalam persekutuan dan melakukan renungan secara bersama-sama dan pada saat yang sama mengkhususkan diri kita sepenuhnya kepada Allah. Bruder Alois juga mengingatkan kembali para peserta bahwa di sinilah, di Sevilla, tiga puluh tahun yang lalu Bruder Roger dengan penuh semangat meluncurkan ziarah iman di bumi.

JPEG - 15.7 ko

Pertanyaan-pertanyaan yang diusulkan untuk dibicarakan pada saat kelompok kecil disambut dengan baik. Di mana kita dapat menemukan sumber-sumber kebahagiaan dan sebuah makna kehidupan? Apakah kita memiliki keberanian untuk mencari jawaban atas masalah-masalah pelik yang dialami oleh umat manusia saat ini? Ruang indah di bagian dalam Katedral menjadi ruang untuk mendengarkan Kristus dan ruang untuk menemukan dinamisme baru.

Banyak dari kami dikejutkan oleh saat hening di tengah acara doa: ini merupakan cara lain untuk berada di hadapan Allah serta menyampaikan doa-doa kepada-Nya, sebuah keberadaan yang bernuansa agak kaku namun tanpa basa-basi. Dalam saat hening, sebuah ruang terbuka di mana Allah berbicara kepada setiap pribadi.

JPEG - 20.7 ko

Akhirnya, pertemuan tersebut juga merupakan panggilan untuk menyalakan kembali pijar api yang ada dalam diri masing-masing kaum muda dan hal ini secara khusus penting bagi mereka yang menjadi pimpinan Komisi Kepemudaan. Iman percaya kepada Allah, iman yang bersumber pada penerimaan akan Kitab Suci dengan hati yang percaya sepenuhnya, akan memberikan kepada kami keberanian untuk menghadapi kenyataan sebagaimana adanya dan memberanikan diri untuk melangkah lebih jauh.”

Terakhir diperbaharui: 16 Mei 2009