TAIZÉ

29 Agustus

Hari Peluncuran Pertemuan di Manila

 
“Epifanio de los Santos Avenue” Orang-orang Filipino cukup menyebutnya dengan “EDSA”. Jalan ini mungkin menjadi salah satu jalan tersibuk di dunia. Ribuan mobil, bus, jeep, sepeda motor melintasi Metro Manila setiap hari melalui EDSA. Anda dapat mengendus bau polusi; mendengarkan riuhnya bunyi klakson bus dan mobil-mobil. Di sisi-sisi jalan terlihat para penjual rokok dan minuman ringan. Inilah kehidupan sehari-hari di kota besar, sebagaimana adanya di kota-kota besar lainnya di dunia. Mempersiapkan sebuah ziarah iman di tempat yang sibuk dan bising seperti ini menjadi sebuah tantangan tersendiri. Namun keadaan seperti ini juga mengingatkan kami bahwa ktia dipanggil untuk menghayati Injil di tengah-tengah dunia. Allah memanggil kita untuk menjadi saksi-saksi kasihNya, di manapun kita berada.
JPEG - 21.7 ko

“Hari Peluncuran” tahap akhir pesiapan pertemuan Manila telah diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus di Seminari San Carlos yang terletak persis di samping EDSA. Banyak orang telah mempersiapkan hari peluncuran ini selama bulan-bulan terakhir. Beberapa Bruder yang tinggal di Metro Manila sejak bulan Mei 2009, telah mengadakan kunjungan ke banyak paroki, kelompok-kelompok kaum muda, lembaga-lembaga dan komunitas-komunitas religius guna mengundang para kaum muda untuk ikut serta dalam persiapan Ziarah Iman di lingkungan-lingkungan mereka masing-masing. Meja bagian kepemudaan dari NCR (the National Capital Region) serta staf dari Sekretariat Nasional Karya Kerasulan bagi Kaum Muda yang merupakan bagian dari Komisi Kepemudaan Keuskupan CBCP (Catholic Bishops’ Conference of the Philippines) merupakan dukungan tenaga yang sangat membantu. Sebenarnya, ada begitu banyak orang yang membantu agar segala sesuatunya siap. Pengalaman suka cita dan tekad bersama dari mereka semua yang bersama-sama dengan kami sungguh merupakan sumber iman yang melegakan.

Pada pukul 13.00 para kaum muda mulai berdatangan. Begitu beragam! Hampir sama seperti suasana hari Minggu di Taizé, ketika para kaum muda tiba pada awal minggu yang baru. Beberapa dari mereka tampak riang karena mereka pernah datang ke Taizé. Di antara para peserta banyak di antara mereka yang pernah berkunjung ke Taizé pada kurun waktu sepuluh tahun terakhir dan mereka pernah tinggal di sana selama tiga bulan bersama-sama dengan Komunitas. Sedangkan yang lainnya mengenal baik nyanyian-nyanyian dari Taizé terutama berkat acara-acara doa yang diadakan di paroki mereka atau karena mereka telah mendengar perihal Ziarah Iman beberapa waktu yang lalu. Namun ada pula kaum muda yang sama sekali belum pernah mempunyai pengalaman tentang Taizé sebelumnya dan mereka tidak terbiasa dengan saat hening di tengah-tengah acara doa serta nyanyian-nyanyian yang dinyanyikan secara meditatif. Banyak yang datang dan menanggapi undangan ini dan antrian untuk pendaftaran semakin lama semakin bertambah panjang. Beberapa dari mereka bahkan telah menempuh perjalanan selama lima jam, seperti misalnya sekelompok seminaris dari Gereja Independen Filipina (IFI).

Acara tersebut rencananya akan dimulai pada pukul 14.00, namun para peserta terus berdatangan, jauh lebih banyak dari yang diperkirakan. Makanan dan minulan yang dipersiapakan untuk acara tersebut tidak mencukupi. Sehingga makanan tambahan harus segera dibeli; ini tidak menjadi masalah bagi negeri yang masyarakatnya memiliki kemampuan untuk berimprovisasi pada detik-detik terakhir. Sebenarnya kenyataan ini bisa menjadi ajang pemanasan menuju eprtemuan di bulan Februari yang akan datang.

JPEG - 29.5 ko

Akhirnya pada pukul 14.30 acara doa dapat dimulai. Banyak kaum muda yang duduk di lantai. Hadir pula 150 orang 8 diosis Katholik, dari beragam organisasi kepemudaan Katholik serta anggota dari Gereja Independen Filipina, Gereja Methodis, Gereja Anglikan, "United Church of Christ", dll.... Doa dengan nyanyian-nyanyian meditatif, bacaan Alkitab serta saat hening mampu menghimpunkan semua orang pada hakikat dari ziarah iman. Beberapa meter tidak jauh dari tempat penyelenggaraan acara, riuh-rendah kebisingan EDSA terus berlanjut.

Sebuah renungan Alkitabiah disampaikan oleh salah seorang bruder: “Bagaimanakah iman kepercayaan - dalam Tuhan, pada diri sendiri dan pada masa depan yang sungguh ada- dapat membantu kita untuk terus maju ke depan dan bukan justru mematahkan semangat kita?” Di awal persiapan ziarah iman pertemuan di Manila, teladan Yesus serta iman percayaNya kepada Sang Bapa menjadi contoh yang baik. Dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing dari peserta dapat saling membagikan apakah makna dari iman percaya dalam kehidupan mereka masing-masing. Kepercayaan merupakan sesuatu yang sederhana namunmerupakan kenyataan yang sangat menantang. Perenungan ini akan dilanjutkan dalam kelompok-kelompok setempat di mana mereka berada.

Mereka semua yang datang pada hari peluncuran ini menerima panduan pelaksanaan untuk setiap bulannya, panduan ini akan digunakan dalam kelompok-kelompok kaum muda dari jemaat atau paroki mereka: panduan ini berisi tema-tema untuk setiap bulannya, dilengkapi dengan bacaan dari Alkitab, tulisan-tulisan singkat dari Taizé dan pertanyaan-pertanyaan. (Tema bulan September: “Kita adalah peziarah yang melangkah bersama dengan Kristus.”; kemudian “Iman percaya, sebuah kenyatan yang sederhana”; “Gereja adalah Keluarga Allah”; “Hidup batin, menyambut Allah dalam kehidupan kita”; “Sedikit yang dapat kita lakukan, haruslah kita melakukannya") Setiap peserta diundang untuk mengikuti acara doa nersama dengan kaum muda lainnya di paroki-paroki setempat.

Setelah masa jeda untuk minum teh, para peserta belajar tentang sisi-sisi praktis dari tahapan persiapan ini. Bagaimana saya dapat ikut ambil bagian dalam ziarah iman ini? Bagaimanakah tahap-tahap persiapan selanjutnya terutama di tingkat jemaat atau paroki setempat? Bagaimana mencari keluarga-keluarga yang akan menyambut para peziarah ang datang dari segala penjuru Filipina, atau mereka yang dari negara-negara Asia lainnya atau juga mereka yang datang dari negeri-negeri yang jauh? Bagaimana mempersiapkan acara-acara di pagi hari terutama di pusat-pusat penyambutan setempat? Bagaimana dengan acara doa pagi dan kelompok-kelompok kecil?

Ada banyak hal yang harus dilakukan hingga bulan Februari 2010. Para bruder akan membuka sebuah sekretariat untuk "Ziarah Iman 2010" untuk pengelolaan dan pengaturan tahap-tahap persiapan selanjutnya. Sekelompok sukarelawan yang berasal dari beragam negara di Asia dan Eropa akan mulai mengunjungi para kaum muda di paroki-paroki pada awal bulan Oktober. Suster-suster dari Kongregasi Suster-suster Kecil dari Yesus akan ikut ambil bagian dalam sekretariat ini pula.

Kelompok-kelompok kecil dibentuk untuk memikirkan secara lebih nyata segala sesuatunya. Kelompok-kelompok ini dipandu oleh para kaum muda yang terlibat dalam pelayanan bagi kaum muda dan para staf dari ECY.

START merupakan kata yang digunakan untuk menyimpulkan acara ini dan apa yang menjadi hal-hal penting di sepanjang bulan-bulan yang akan datang.
S untuk "Spiritual preparation and experience" (persiapan spiritual dan pengalaman). Pertemuan dan tahap-tahap persiapan yang dilakukan mengakarkan diri pada Injil dan Gereja.
T untuk "Trust" (iman percaya). Kita ingin memperbaharui iman percaya kita baik kepada Allah, kepada sesama, pada diri sendiri serta menjadikan Gereja sebagai tempat di mana iman percaya tumbuh.
A untuk "Announce" (pengumuman). Kita ingin mengumumkan pertemuan ini kepada sesama yang lain dan melangkah untuk melampaui segenap batasan-batasan yang ada, juga untuk mengundang para kaum muda dan mencari keluarga-keluarga asuh para peziarah.
R untuk "Relationship with Christ" (hubungan dengan Kristus), Dialah yang selalu mendampingi kita, yang memanggil kita untuk mengikutiNya.
T untuk "Testimony of hope" (bersaksi akan pengharapan). Kita ingin membagikan pengharapan kami dengan mereka yang akan ikut serta dalam pertemuan ini. Di sana ada harapan walaupun ada banyak tantangan.

Tiga muda-mudi filipino yang pada musim panas tahun ini datang dan tinggal di Taizé mengirimkan pesan pada hari peluncuran ini.

“Rekan-rekan muda Filipina yang terkasih, Salam Damai!
Kita sangat bersukacita dapat menjadi penyelenggara dari Ziarah Iman di bumi tahun depan. Saat kita memulai perhelatan penting bagi kaum muda di negeri kita ini, kami ingin mengungkapkan sebuah pesan singkat kepada semua orang. Ziarah iman merupakan sarana bagi kita untuk merangkul sesama yang mempunyai latar belakang budaya dan agama yang berbeda. Pertemuan ini menuntun kita untuk mawas diri bahwa persatuan dapat mungkin dicapai walaupun ada banyak ketidakpedulian dan tantangan dari masyarakat kita saat ini. Kita mengalami perpecahan di berbagai sisi kehidupan namun biarlah hal ini tidak menghalau kita untuk tetap dipersatukan dalam Kristus. Inilah saat di mana kita untuk menggugah kembali rasa tanggung jawab kita bagi kehidupan sesama kita yang lain. Marilah kita melangkah jauh melampaui apa yang membuat kita terpisah-pisah, marilah kita memperkuat iman kita dan mengambil langkah-langkah untuk mewujud nyatakan "Persekutuan dari Komunitas-komunitas". Kita melangkah bersama sebagai keluarga Kristiani dan berdoa bagi perdamaian dan persatuan bagi negeri dan dunia.
Janganlah kita lupa bahwa Kristus hadir dalam diri kita masing-masing. Dia berjalan mendahului kita dan melalui ziarah ini Dia melawat kita dan memulai karyaNya dalam diri kita masing-masing.
Marilah kita membuka pintu-pintu hati kita bagiNya dan membiarkanNya mengasihi dalam diri kita agar kita dapat mengalami solidaritas batin. Kita tetap menjaga tantangan dari misi Kristen kita sebagaimana kita menjaga sebuah nyala api.
Doa kami untuk kalian semua,
Janice, Glen and Jetrix”

Terakhir diperbaharui: 7 September 2009
Hari Peluncuran di Manila: Foto-foto