Rabu 3 Februari
Hari ini kami menyambut dan disambut. Dengan penuh sukacita tentunya! Kelompok-kelompok kaum muda duduk bersama, wajah-wajah dari segalapenjuru Asia dan sekitarnya, beristirahat sejenak setelah perjalanan panjang. Kaum muda Filipino yang menyambut kami di kota mereka, tidak menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada untuk mengucapkan salam, untuk berbagi, menemani serta memberikan sambutan. Tempat pertemuan kami merupakan tempat yang hijau dan sejuk ditengah-tengah gedung-gedung pencakar langit; pohon mangga dan bugenfil menawarkan keteduhan bagi mereka yang lelah setelah beperjalanan jauh.
Beberapa dari mereka datang dari jauh. Kami menyambut kelompok-kelompok dari segala penjuru Asia, dari Viet Nam, Bangladesh, Jepang, Indonesia, Timor Leste. Dari benua lain: Lituania, Kanada, Kenya. Banyak pula yang datang dari berbagai pulau di Filipina, dari Luzon, Visayas. Bagi beberapa dari mereka, perjalanan ke Manila memiliki waktu tempuh berjam-jam. Kami secara khusus bergembira menyambut kelompok-kelompok kaum muda Muslim dan Kristen yang datang dari pulau Mindanao di Selatan.
Banyak peziarah dari luar negeri yang kembali ke Manila hari ini setelah mengikuti acara "pra pertemuan" di beberapa tempat di negeri ini. Seorang dari mereka datang dari Swedia, dia terkesan saat tinggal di sebuah komunitas petani di pulau Negros, dia senang karena disambut secara terbuka dan tidak lama kemudian dia bergabung untuk memanen tebu dan pisang.
Di bawah terang sinar petang hari, musik terdengar saat latihan menyanyi dilakukan di tempat doa. Tempat ini telah ditata dengan menggunakan banyak ikon-ikon tercetak; kamipun dapat mencium bau harum roti yang sedang dipanggang untuk besok di sebuah pabrik roti kecil yang dikelola oleh para kaum muda yang hijrah ke Manila untuk bekerja; merekapun juga bermain di lapangan sepak bola yang berada di samping tempat doa ini; kami berkumpul untuk makan bersama dengan menu sederhana, nasi dan ayam, selanjutnya kami berdoa bersama. Seorang sukarelawan dari Hong Kong berkata: "Kami menunggu acara ini sejak lama dan hari ini benar-benar melelahkan namun saat saya duduk untuk berrdoa malam ini, saya melihat mereka semua yang duduk bersama-sama dengan saya dan saya menyadari bahwa hari ini merupakan hari yang indahl".