Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjadi penjala manusia.” Kemudian mereka menarik perahu-perahu itu ke pantai, meninggalkan semuanya, lalu mengikuti Yesus.

TUHAN berfirman: Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut!

Di padang gurun, pada waktu siang TUHAN berjalan di depan mereka dalam tiang awan dan pada waktu malam Ia mendahului mereka dalam tiang api untuk menunjukkan jalan. Dengan demikian mereka dapat berjalan siang dan malam.

TUHAN menunjukkan kasih-Nya di waktu siang, agar di waktu malam aku dapat bernyanyi, dan berdoa kepada Allah sumber hidupku.

Ketika Paulus sudah dekat kota Damsyik, tiba-tiba memancar cahaya dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan mendengar suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya aku?” Jawabnya, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus, yang kauaniaya itu.”

Di atas kayu salib, Yesus berseru: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Aku serahkan hidup-Ku.” Dan sesudah berkata demikian, Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Inilah perintah yang telah diberikan Kristus kepada kita: Barangsiapa mengasihi Allah, harus mengasihi saudari-saudaranya juga.

Orang yang percaya kepada TUHAN, seperti pohon yang ditanam di tepi air: dalam tahun kering ia tidak kuatir dan tidak berhenti menghasilkan buah.