21 Mei 2009
Siapakah laki-laki yang mempengaruhi secara mendalam dunia pemikiran Barat ini? Bagi beberapa orang, dia berbicara tentang satu jalan anugerah yang tak terlampaui oleh siapapun, yaitu kasih Allah. Bagi sebagian yang lain dia adalah orang yang bertanggung jawab atas pandangannya yang pesimis tentang manusia. Menurutnya manusia lebih banyak diwarnai oleh dosa dari pada oleh kasih Allah. Di sepanjang sejarah, banyak mazhab-mazhab teologi dari berbagai jenis mengakui kewenangan yang dimilikinya dan kadangkala hal ini memunculkan perdebatan (...)
3 Maret 2009
Bagaimanakah kita dapat menggambarkan seseorang yang senantiasa berada di belakang layar tanpa nama? Pasal 40-50 dari Kitab Yesaya terdiri dari kumpulan teks-teks singkat kenabian yang membentuk satu kesatuan kesusasteraan yang jelas dan di balik pesan-pesan yang ditulisnya, sang pengarang telah menghapus sama sekali keberadaan dirinya. Kita tidak tahu siapakah namanya atau dari manakah dia berbicara. Kita ketahui bahwa pesan yang ditulisnya berkenaan dengan kejadian-kejadian yang berlangsung di sekitar 538 tahun sebelum Yesus Kristus, (...)
25 Oktober 2007
Pada halaman 3 dari "Surat dari Kolkata" dikutip sebuah tulisan karya Santo Yohanes Krisostomos yang mengingatkan adanya pertalian yang tak terpisahkan antara Ekaristi dan kepedulian kepada mereka yang miskin:
“Engkau berkeinginan untuk menghormati Tubuh Sang Juruselamat? Dia yang juga telah berkata: Inilah tubuh-Ku, Dia-lah yang juga mengatakan: engkau melihat-Ku lapar dan engkau tidak memberiku makan. Apa yang engkau tidak lakukan kepada mereka yang paling kecil, engkau telah menolak untuk melakukannya untukku! Jadi, hormatilah Kristus (...)
23 Oktober 2007
Bruder Roger menulis beberapa baris kalimat untuk menghormati Ibu Teresa pada saat acara beatifikasi di tahun 2003.Kita hidup di dunia dimana terang dan kegelapan berjalan beriringan. Melalui kehidupannya, Ibu Teresa mengundang sesama manusia untuk memilih terang. Dengan cara ini dia membuka jalan menuju kekudusan bagi sesama. Ibu Teresa membuat kata-kata yang ditulis oleh Santo Agustinus empat abad setelah Kristus menjadi semakin mudah dipahami: “Kasih dan katakanlah itu dengan kehidupanmu.” Iman percaya kepada Allah menjadi lebih mudah (...)