TAIZÉ

Renungan Alkitab Bulanan

 
Renungan-renungan Alkitab ini dimaksudkan sebagai sarana untuk berjumpa dengan Allah dalam keheningan dan doa ditengah segala kesibukan kita sehari-hari. Carilah waktu yang tepat untuk membaca bagian Alkitab beserta tafsiran singkatnya kemudian renungkanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada. Selanjutnya, bersama dengan sekitar 3 hingga 10 orang, Anda bisa saling bertemu dalam kelompok kecil untuk saling membagikan hasil perenungan masing-masing dan jika memungkinkan pada akhir perbicangan bisa diadakan doa bersama.

JPEG - 31.8 ko

2008

Oktober

2 Raja-raja 2:1-15: Menceritakan tentang Roh Kudus
Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal. Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab:"Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel.
 
Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya:"Sudahkah engkau tahu bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya:"Aku juga tahu, diamlah!" Berkatalah Elia kepadanya:"Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya:"Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho.
 
Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya:"Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya:"Aku juga tahu, diamlah!"
 
Berkatalah Elia kepadanya:"Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya:"Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan. Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.
 
Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa:"Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa:"Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu." Berkatalah Elia:"Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."
 
Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia:"Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua bagian. Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai . Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru:"Dimanakah TUHAN, Allah Elia?" Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa. Ketika rombongan nabi dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata:"Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah (2 Raja-raja 2:1-15)

Di antara tokoh-tokoh dalam Alkitab, dua di antaranya menempati tempat yang khusus—Musa dan Elia. Kisah yang menceritakan keduanya berada di antara Yesus saat Dia dimuliakan di atas gunung (Matius 17:3) dengan jelas menunjukkan posisi penting mereka. Mereka mewakili dua garis utama kesaksian Alkitab yang bagi umat Kristen menuntun kepada Kristus: Hukum Taurat (lima kitab pertama dari Alkitab) dan para Nabi (yang tulisan-tulisannya mengingatkan Israel akan kasih Allah dan segenap tuntutannya). Namun jika Alkitab sendiri menyanjung mereka maka hal itu untuk menunjukkan bahwa mereka bukan hanya sekedar para tokoh yang patut dikagumi. Sebagai rekan sekerja Allah, mereka mampu mengilhami para saksi yang lain sehingga terbukalah jalan bagi seluruh bangsa. Oleh karena itu, kisah tentang akhir kehidupan mereka menempati tempat yang penting: Yosua melanjutkan karya-karaya Musa, sedangkan Elisa meneruskan karya-karya Elia. Walaupun mereka bukan tokoh utama dan tidak seagung para pendahulu mereka namun peran mereka tidak bisa dianggap sepele. Karya kasih Allah tidak mengubah wajah dunia hanya melalui beberapa saksi-saksi tertentu saja, melainkan seperti kain yang tersulam dari benang-benang kesaksian-kesaksian, karya Allah terwujud melalui diri mereka, laki-laki dan perempuan, yang dengan tanpa henti saling mengilhami satu dengnan yang lainnya

Pada bagian awal Kitab 2 Raja-raja, kita menemukan kisah kepergian Elia (dia dibawa ke surga dalam sebuah kereta berapi) serta perkenalan dengan tokoh Elisa (dia mengambil jubah Elia dan melanjutkan karya-karya kenabiannya). Ketika dia menyadari bahwa kepergiannya sudah dekat, Elia bertanya kepada Elisa, apa yang bisa dia lakukan baginya. “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu,” jawab Elisa (ay. 9), dengan kata lain warisan dari seorang anak sulung. Permintaan ini tampak sangat berani dan jujur namun sebenarnya terkandung di dalamnya makna yang dalam. Elisa dapat melihat dalam diri Elia tidak hanya hal-hal yang kasat mata melainkan juga apa yang menjiwai batinnya. Elisa melihatnya sebagai seorang yang dekat dengan Allah. Bagi Elisa, melanjutkan karya Elia berarti juga membiarkan diri dijiwai oleh hembusan Nafas yang sama dari Allah. Kisah kemudian berlanjut dengan Elia yang meminta Elisa untuk tetap dekat disampingnya. Peralihan dari satu saksi ke saksi yang lain terjadi pada saat yang intim ini. Ketika tiba-tiba Elia diangkat ke surga, Elisa melihatnya sendiri dan sebagai tanda berkabung dia merobek pakaiannya (ay. 12). Pada saat yang sama, Elisa melihat jubah Elia jatuh ke tanah, memungutnya dan melanjutkan karya pendahulunya.

- Bagaimana kisah panggilan Elisa ini menantangku? Adakah persamaan-persamaanku dengannya? adakah perbedaanku dengannya?

- Siapakah tokoh-tokoh yang memberi ilham dalam hidupku? Bagaimana kehidupan kita bisa mengilhami orang lain?



Renungan Kitab Suci yang lainnya