TAIZÉ

Renungan Alkitab Bulanan

 
Renungan-renungan Alkitab ini dimaksudkan sebagai sarana untuk berjumpa dengan Allah dalam keheningan dan doa ditengah segala kesibukan kita sehari-hari. Carilah waktu yang tepat untuk membaca bagian Alkitab beserta tafsiran singkatnya kemudian renungkanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada. Selanjutnya, bersama dengan sekitar 3 hingga 10 orang, Anda bisa saling bertemu dalam kelompok kecil untuk saling membagikan hasil perenungan masing-masing dan jika memungkinkan pada akhir perbicangan bisa diadakan doa bersama.

JPEG - 31.8 ko

2010

Agustus

Matius 25:31-46: Menjumpai Kristus dalam diri mereka yang "Kecil"
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
 
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
 
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
 
Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." (Matius 25:31-46)

Penggambaran masa "Renaissance" (Kebangunan Kembali) dan citra-citra di dalam Gereja-gereja Romawi telah mempengaruhi citra yang kita miliki tentang Penghakiman Terakhir. Kita melihat Kristus sebagai Hakim yang tegas dan memegang neraca untuk menimbang tindakan baik dan buruk yang dilakukan oleh umat manusia.

Jika teks ini menggabungkan gagasan tradisional dari tindakan yang dilakukan oleh seseorang dan pembangunan tatanan baru yang lebih adil maka teks ini juga menunjukkan bahwa masalah ini bukanlah hanya tentang ukuran siapa yang berhak. Semua yang berada di kanan dan kiri Kristus terkejut akan apa yang disampaikanNya kepada mereka dan bagian pengetahuan yang dibagikanNya kepada mereka. Masuk ke dalam persekutuan dengan Kristus pertama-tama merupakan hasil dari berkat yang diterima dari Sang Bapa, yang ditandai dengan tindakan-tindakan baik. Mereka yang berada di sebelah kanan Kristus berlaku secara spontan saat berhadapan dengan seruan minta tolong dari mereka yang membutuhkan.

Dalam Perjanjian Pertama, kita melihat bahwa Allah berkenan akan kebaikan yang ditunjukkan kepada kaum miskin (Amsal 19:17) dan Allah mengidentifikasikan diriNya dalam diri umatNya (Zakaria 2:12). Namun di sini identifikasi Allah semakin terbuka dan lebih lengkap: dalam diri “saudara-saudari yang kecil,” Kristus sendiri hadir secara langsung. Mulai saat itu, gambaran Kristus dapat di temukan dalam diri dan wajah setiap umat manusia, perempuan atau anak-anak yang menderita. Sebagai kesimpulan, bagaimanapun nyata dan beratnya penderitaan yang harus ditanggung oleh masing-masing orang, penderitaan tersebut mengalami perubahan rupa.

Meringkankan penderitaan sesama manusia dan mewarisi kehidupan abadi adalah tujuan hidup yang sejati dari umat manusia. Itulah Kerajaan yang “disiapkan bagimu,” ujar Kristus kepada mereka yang berada di sisi kananNya. Mererka yang lain, terhenyak dalam penolakan mereka, di dorong ke arah yang tidak mereka pikirkan sebelumnya, segala apa yang mereka pikir telah raih hilang dalam sekejap. Hanya dengan kepekaan kita pada saudara-saudari kita yang menderita, kita dapat meraih akhir yang sejati dan kehidupan abadi yang disiapkan bagi kita “sejak penciptaan dunia.”

- Siapakah “saudara-saudari Kristus yang kecil” yang ada di sekelilingku?

- Apa yang dapat kulakukan untuk dapat berjumpa dengan mereka?

- Apa yang kupahami tentang Allah saat berjumpa dengan mereka yang menderita?



Renungan Kitab Suci yang lainnya