TAIZÉ

Renungan Alkitab Bulanan

 
Renungan-renungan Alkitab ini dimaksudkan sebagai sarana untuk berjumpa dengan Allah dalam keheningan dan doa ditengah segala kesibukan kita sehari-hari. Carilah waktu yang tepat untuk membaca bagian Alkitab beserta tafsiran singkatnya kemudian renungkanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada. Selanjutnya, bersama dengan sekitar 3 hingga 10 orang, Anda bisa saling bertemu dalam kelompok kecil untuk saling membagikan hasil perenungan masing-masing dan jika memungkinkan pada akhir perbicangan bisa diadakan doa bersama.

JPEG - 31.8 ko

2011

April

Matius 13:44-46: Harta yang tersembunyi
Yesus menceriterakan perumpamaan berikut: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." (Matius 13:44-46)

Cerita ini mendorong kita bahwa benar-benar ada "harta karun" yang berarti bagi kita.

Hal yang menarik, penekanannya bukanlah pada penemuan harta karun atau mutiara, namun pada apa yang dilakukan orang tersebut ketika menemukannya: "ia pergi dan menjual semua yang ia miliki dan membelinya". Memegang harta karun yang Allah ingin berikan kepada kita melibatkan seluruh diri pribadi kita. Kita tidak bisa mencari arti hidup kita dengan hanya sebagian dari diri pribadi kita; dengan segenap jiwa atau tidak sama sekali. Hal berikutnya agak menakutkan bagi kita secara manusiawi: mungkinkah untuk mengambil segala risiko, untuk "menjual semua yang kita miliki"? Mungkin kuncinya terletak pada kegembiraan yang didapat oleh orang yang menemukan harta terpendam. Ketika kita menemukan kegembiraan yang berasal dari Tuhan, suatu kegembiraan yang otentik, maka keterikatan kita pada hal-hal lain akan semakin longgar, prioritas kita jadi berubah. Maka kita akan siap untuk membiarkan hidup kita berubah melalui cara yang tidak bisa kita duga dan yang tidak bisa kita arahkan hanya melalui kemauan.

Kisah pertama menggaris bawahi bagaimana Allah memberikan harta karun, terlepas dari upaya kita, bahkan ketika kita tidak tahu apa yang kita cari. Hanya ketika seseorang tiba-tiba menemukan harta tanpa sengaja mereka menyadari bahwa itulah yang mereka inginkan selama ini.

Sebaliknya, pedagang yang menemukan mutiara yang sangat berharga sudah mencari-cari mutiara itu. Meskipun Injil tidak mengatakan secara terbuka, ia tentu sudah memiliki memiliki koleksi mutiara. Bahkan sebenarnya, pengalaman yang ia peroleh dalam mencari dan membeli mutiara yang menyebabkan dia dapat menemukan mutiara yang besar. Lebih jauh dari yang biasanya kita sadari, kita menyiapkan keputusan-keputusan besar dalam kehidupan melalui langkah-langkah kecil kepercayaan, yang kita ambil dalam kehidupan kita sehari-hari.

Namun banyaknya mutiara yang dimiliki oleh pedagang juga membuat kesulitan baginya. Dia telah membuat investasi dengan banyaknya waktu dan usaha untuk mengumpulkan mutiara tersebut. Sekarang ia harus membiarkan semuanya pergi untuk memegang sesuatu yang lebih penting, dan ini sulit. Kita juga harus membedakan antara apa yang baik dan apa yang lebih baik. Kita memiliki banyak hal dalam kehidupan kita yang pada dasarnya baik: belajar/studi, perjalanan, kerja dan sebagainya. Bahkan hal-hal yang baik bisa menjadi gangguan! Kita bisa menghabiskan waktu kita untuk melakukan hal-hal baik bagi orang lain dan memiliki pengalaman menarik, sedangkan pusat kehidupan kita secara aneh tetap kosong. Pedagang itu, meskipun telah menemukan banyak mutiara yang baik, masih haus untuk suatu mutiara dengan nilai yang sungguh besar, mutiara yang merupakan inti dari panggilan Allah baginya.

- Dalam hal apakah iman saya seperti suatu harta karun atau mutiara yang sangat berharga?

- Apakah saya lebih dekat dengan orang yang mencari atau dengan orang yang secara tidak sengaja menemukan?

- Pernahkah saya mengalami kegembiraan yang mengubah prioritas saya, yang menyebabkan saya kurang melekat pada hal-hal yang sebelumnya penting bagi saya?

- Bagaimana saya memilih antara apa yang baik dan apa yang lebih baik?



Renungan Kitab Suci yang lainnya