TAIZÉ

Renungan Alkitab Bulanan

 
Renungan-renungan Alkitab ini dimaksudkan sebagai sarana untuk berjumpa dengan Allah dalam keheningan dan doa ditengah segala kesibukan kita sehari-hari. Carilah waktu yang tepat untuk membaca bagian Alkitab beserta tafsiran singkatnya kemudian renungkanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada. Selanjutnya, bersama dengan sekitar 3 hingga 10 orang, Anda bisa saling bertemu dalam kelompok kecil untuk saling membagikan hasil perenungan masing-masing dan jika memungkinkan pada akhir perbicangan bisa diadakan doa bersama.

JPEG - 31.8 ko

2009

Maret

Yesaya 44:1-5: Engkau adalah milik-Ku!
"Tetapi sekarang, dengarkanlah hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih! Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau; janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah kupilih! Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu. Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai. Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel." (Yesaya 44:1-5)

Gagasan menjadi kepunyaan orang lain seakan-akan hanya bermakna negatif. Bukankah hal itu berarti berlawanan dengan cita-cita kita yang luhur dan adil akan kebebasan dan otonomi? Demikianlah agaknya yang terjadi saat sang nabi berbicara di tengah-tengah bangsa yang terasing, bangsa yang berada di bawah kekuasaan bangsa lain, bangsa yang tidak lagi memiliki hak milik atas dirinya sendiri.

Pada saat yang sama, agaknya Injil-pun tidak mengajak kita untuk sama sekali terbebas dari segala bentuk kepemilikan. Injil cenderung memanggil kita untuk menentukan "tuan" mana yang akan kita layani. Jika kita melihatnya demikian maka kita sadari bahwa di dalam kehidupan kita sehari-hari, kita menjadi bagian dari sekian banyak kenyataan yang menyusun kehidupan itu sendiri. Beberapa dari kenyataan tersebut kita sadari dan kita maklumi. Sedangkan kenyataan yang lainnya tampak sangat menarik bagi kita namun kenyataan-kenyataan ini tersembunyi di balik pintu yang masih terkunci bagi kita atau pintu itu hanya akan terbuka setelah kita menunggu dengan sabar atau setelah kita berhasil membuktikan siapa diri kita sebenarnya.

Allah tidak berkarya melalui cara seperti ini. Dia memilih kita “sejak dari kandungan sang ibu”, sejak awal mula, bahkan sebelum kita mempunyai kesempatan atau waktu untuk melakukan atau layak untuk menerima sesuatu. Allah menyatakan "ya" tanpa syarat kepada bangsa yang disebut-Nya "hamba-Ku", bangsa yang telah ditebus dari perbudakan yang menyiksa dan sekarang bangsa itu menjadi milik-Nya. Allah juga menyatakan "ya" kepada setiap dari kita; Allah menjadi sumber dari kehidupan yang melegakan dahaga kita akan kasih dan pengakuan, sumber yang dapat menyeruak di gurun pasir kehidupan kita serta sumber yang tidak akan pernah kering.

Saat kita menyadari "ya" dari Allah ini, kita menjadi saksi-saksi dari Allah yang memiliki kita dan bersama dengan para saksi dari bagian Alkitab ini ini, kita menyanyikan pujian yang menyertainya; kita dimampukan untuk menghayati nyanyian sukacita yang ditawarkan Br. Roger kepada jiwa kita: “Aku adalah milik Kristus, aku adalah kepunyaan Kristus.”

- Dari bentuk-bentuk kepemilikan yang bagaimanakah kehidupanku sehari-hari terwujud? manakah di antaranya yang aku pilih sendiri? bentuk-bentuk manakah yang membedakan dan memisahkanku dari yang lain? bentuk-bentuk manakah yang menyadarkanku bahwa aku terkait dengan yang lain?

- Apakah aku percaya bahwa Allah memilihku? Kapankah aku merasa bahwa aku dilahirkan oleh ungkapan "ya" yang Allah katakan kepadaku? Bagaimanakah aku bisa bersaksi tentang hal ini dihadapan sesamaku yang lain?



Renungan Kitab Suci yang lainnya